Tidak disangka bahwa efek dari pandemi yang berkepanjangan ini tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi secara langsung juga mengancam mata pencaharian para seniman di Bali. Tidak adanya pentas seni yang biasa di lakukan para seniman dan menjadi mata pencaharian mereka, sangat berefek dengan kondisi keuangan mereka. Selama masa pandemi ini ada banyak sekali seniman di Bali yang terkena dampak dari pandemi, mereka yang kesulitan dari awal pandemi hingga sekarang ini dan tidak sedikit masih berusaha bertahan dengan pekerjaan lain selain menjadi pelaku seni.

Kesenian di Bali bukan hanya sekedar seni tetapi tradisi dari leluhur yang perlu dijaga dan saat ini banyak yang terancam kelangsungannya. Kosongnya pentas seni yang menjadi keseharian masyarakat Bali juga menjadikan suasana Bali yang tadinya penih dengan aura seni menjadi kosong. Betapa seni yang warisan leluhur sangatlah berharga dalam mengisi kehidupan kita. Pandemi mengajarkan kita bagaimana cara untuk melihat dan mengolah pentas seni dikemudian hari sehingga tetap dapat dipertahankan.
We Love With Love hadir di Bali, melihat langsung dan terlibat dalam kehidupan para seniman, kami berusaha untuk menjadi jembatan bagi para donatur dan para seniman, pengrajin dan berbagai sektor pariwisata lainnya di Bali.

Secara kreatif hadir untuk membantu dan menjaga kelestarian seni di Bali yang terkena dampak pandemi ini melalui upaya dengan menyebarkan karya-karya tersebut melalui media digital. We Love With Love berusaha menyalurkan donasi dan dukungan sebaik mungkin kepada para seniman dan pengrajin usaha kecil menengah yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19. Agar ketika pandemi ini selesai mengantam duni, karya seni di Bali tetap diingat dan dilestarikkan.