Menjadi Kreatif Dengan Sampah

Kalau kita melihat sampah pasti di benak kita yang timbul adalah bau , jorok dan hal yang tidak berharga, bahkan kita malas membahasnya.

Tapi tahukah sahabat, walaupun sampah, ternyata tetap banyak kreasi bermanfaat yang dapat dibuat dari barang-barang sampah tersebut.

Sampah seharusnya dipisahkan sebelum dibuang, dibagi menjadi sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah dari bahan-bahan makanan sedangkan sampah non organik adalah sampah dari bahan-bahan plastik, kaca kaleng dll. Setelah dipisahkan sampah-sampah organik diolah kembali menjadi kompos yang berguna menjadi pupuk bagi tanaman. Sampah non organik dapat diolah kembali ke berbagai bentuk kreatif kerajinan-kerajinan misalnya tas, kursi dan lain-lain.

Dengan pengolahan yang baik maka selain menghasilkan berbagai kreasi bermanfaat, lingkungan sekitar kita juga menjadi bersih dan sehat.

Prakarsa pengelolaan sampah yang sudah berjalan dengan baik salah satunya dilakukan oleh Rumah Kompos Padang Tegal yang mengelola sampah khususnya di daerah Padang Tegal, Ubud, Bali. Rumah Kompos Padang Tegal yang terletak di pelataran Monkey Forest, selain mengelola sampah, juga menjadi bank sampah atau menampung sampah dari masyarakat. Sampah non organik yang telah dipisah dapat dibawa ke Rumah Kompos Padang Tegal dan akan dihargai sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam rangka mendukung kelestarian alam yang sangat berhubungan dengan kehidupan masyarakat. We Love With Love juga menjalankan kampanye #jagaalamdengacinta, mengajak kita untuk selalu mengingat dan menjaga alam yang adalah rumah kita bersama.