Rumah Wayang Kamasan

PERJUANGAN MEMADUKAN SENI DAN BUDAYA

Jika Anda berlibur ke Bali Timur, sempatkanlah mengunjungi Sinar Pande, Rumah Wayang Kamasan di Banjar Pande, Desa Kamasan, Klungkung Bali. Rumah milik I Wayan Pande Sumandra ini menjual berbagai lukisan Wayang Kamasan dan suvenir-suvenir cantik, seperti kipas dan tas berlukis wayang. Kipas Bali sudah tersohor keindahannya hingga ke luar negeri. Begitu juga kipas-kipas bermotif Wayang Kamasan ini. Tidak heran jika harganya dibanderol lumayan tinggi, yaitu mencapai Rp 600 ribu.

Harga tersebut tidaklah fantastis bila Anda mengetahui filosofi pembuatannya. Setiap lukisan yang dihasilkan merupakan karya seni buatan tangan. Mula-mula I Wayan Pande membuat sketsa lukisan di atas material kain blacu yang dilicinkan menggunakan kerang laut. Kain ini diproduksi secara home industri di Desa Kamasan juga. Ketika membuat sketsa I Wayan Pande memerlukan jiwa yang tenang dan konsentrasi penuh karena setiap goresan tidak bisa dihapus sehingga harus benar-benar tepat. Selanjutnya sketsa tersebut diberikan kepada pengrajin untuk diwarnai.

“Pengrajin yang mewarnainya adalah ibu-ibu rumah tangga yang mengerjakannya di rumah mereka masing-masing. Saya memberikan pada mereka untuk membantu mereka juga secara keuangan. Jika ada pekerjaan borongan yang waktunya sempit, barulah saya mengajak beberapa orang bekerja di studio.” ujar I Wayan Pande. Sebelum tahun 2000an, pewarnaan Wayang Kamasan menggunakan warna alam dari bongkahan tanah keras Pulau Serangan. Namun sejak Pulau tersebut diuruk sangat sulit mendapatkan material alam ini sehingga Wayang diwarnai menggunakan akrilik.
Penjualan produk Wayang Kamasan cukup menjanjikan berkat turis yang berkunjung. I Wayan Pande memang bekerja sama dengan tur pariwisata agar tempatnya menjadi salah satu tujuan wisata di Bali Timur. Namun pandemik Covid-19 berdampak buruk pada penjualan. “Saat ini, hanya mengandalkan pesanan online,” ujar I Wayan Pande. “Produk tas dan kipas lebih laku ketimbang lukisan karena lebih fungsional. Kipas contohnya sering dipakai untuk foto pre wedding,” ceritanya. Anda pun bisa memesan kipas dan tas cantiknya lewat instagram @sinar_pande.

Membeli produknya berarti Anda ikut menyumbang keberlangsungan Wayang Kamasan. “Saya menyisihkan hasil penjualan untuk membeli material yang dipakai anak-anak belajar melukis Wayang Kamasan,” cerita I Wayan Pande yang sejak Februari 2019 ia membuka kelas melukis di halaman rumahnya secara gratis. I Wayan Pande turun langsung mengajak anak-anak.

Pendekatannya berhasil, anak-anak mau meninggalkan gadget dan belajar melukis. Kini tidak hanya anak dari Desa Kamasan, tapi juga dari Kota Denpasar dan desa-desa lain datang untuk belajar di sanggarnya.